Gege Dbako - Kebiasaan merokok ternyata menurunkan risiko operasi penggantian lutut. Hasil mengejutkan dari studi terbaru menunjukkan bahwa laki-laki yang merokok memiliki risiko lebih sedikit menjalani operasi penggantian sendi dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok. Penelitian dari Universitas Adelaide, Australia, ini muncul dalam jurnal Arthritis & Rheumatism. Lalu apa hubungan rokok dengan operasi sendi? Operasi pergantian lutut umumnya dilakukan karena lari maupun obesitas. Dan kenyataannya, perokok jarang jogging. Para peneliti bahkan bingung untuk menjelaskan ini. Kenyataannya bahwa merokok lebih berisiko osteoporosis. Bisa jadi nikotin dalam tembakau membantu mencegah kerusakan tulang rawan dan sendi.
Selain itu, merokok menurunkan risiko penyakit parkinson. Sejumlah penelitian telah mengidentifikasi hubungan terbalik antara merokok dan penyakit parkinson. Perokok jangka panjang yang entah bagaimana akan terlindung dari parkinson. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurologi pada Maret 2007, para peneliti menemukan efek perlindungan parkinson berkurang setelah perokok berhenti. Dan mereka belum bisa menjawab secara ilmiah mengapa terjadi.
Merokok juga menurunkan risiko obesitas, sebab nikotin dalam asap tembakau adalah penekan nafsu makan. Ini sudah dikenal selama berabad-abad. Hubungan antara merokok dan mengendalikan berat badan sangatlah kompleks. Nikotin bertindak sebagai stimulan penekan nafsu makan. Sedangkan tindakan merokok memicu modifikasi perilaku untuk selalu ngemil.
Merokok menurunkan risiko kematian setelah si perokok mengalami beberapa serangan jantung. Dibandingkan dengan non-perokok, perokok yang sudah pernah mengalami serangan jantung tampaknya memiliki tingkat kematian yang lebih rendah. Sebab merokok ternyata membantu obat jantung clopidogrel bekerja lebih baik. Clopidogrel adalah obat yang digunakan untuk menghambat penggumpalan darah bagi pasien yang menderita penyakit arteri koroner dan penyakit peredaran darah lainnya. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Thrombosis Research, edisi Oktober 2010, merokok nampaknya membantu clopidogrel melakukan pekerjaannya lebih baik. Tampaknya sesuatu dalam asap rokok mengaktifkan protein tertentu yang disebut sitokrom, yang mengubah clopidogrel menjadi lebih aktif.
0 Komentar